HEADLINE NEWS

Minggu, 19 Juni 2011

Massa Pemuda Pancasila Makassar Geruduk Markas FPI

Makassar: Massa Pemuda Pancasila (PP) Makassar nyaris bentrok dengan massa Front Pembela Islam (FPI) Sulsel di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sabtu (18/6/2011). Puluhan massa PP bahkan 'menyerbu' markas FPI dengan mengendarai sepeda motor dan mobil.

Insiden tersebut dipicu oleh kasus pemukulan anggota FPI terhadap kader PP di depan sekretariat Jamaat Ahmadiyah di Jl Anuang, sehari sebelumnya.

Kejadian ini dipicu karena massa FPI diduga mengejek anggota PP. Tak terima kejadian ini, kader PP kemudian marah dan mendatangi markas FPI.

"Pancasila abadi," teriak puluhan kader PP berulang kali. Anggota FPI kemudian
membalas dengan pekikan "Allahu Akbar".

Terpancing dengan teriakan ini, seorang kader PP melompat dan mengarahkan
pukulan kepada anggota FPI. Namun polisi kemudian menenangkan kader PP tersebut.

Kader PP tersebut kemudian berteriak dengan menyebut ada preman di FPI dan dia tahu orangnya. Anggota FPI tak menggubris teriakan itu.

Salah Pengertian

Sekretaris PP Makassar Andi Azikin yang memimpin aksi puluhan kader PP berusaha menenangkan massa yang emosi.

Panglima Laskar Jihad FPI Sulsel Abdurrahman kemudian mengajak Azikin untuk
membahas masalah di antara kedua ormas itu melalui dialog.

"Kami dari Pemuda Pancasila tidak mengurus masalah akidah tapi kami hanya
mengurusi masalah kebangsaan dan kalau FPI menganggap kami membela Jamaat Ahmadiyah, maka itu sama sekali tidak benar. Kemarin (Jumat, 17/6) itu hanya salah pengertian. Sekali lagi kami tidak pernah membela Ahmadiyah," jelas Azikin.

Penjelasan itu direspon FPI. "Saya sangat berterima kasih atas pengertian Pemuda Pancasila. Memang kemarin itu hanya salah persepsi di antara kita. FPI tidak pernah mau bermasalah dengan PP dan ke depannya kami akan terus bekerja sama dengan Pemuda Pancasila," ujar Abdurrahman

FPI dan PP akhirnya menyatakan damai. Azikin dan Abdurrahman berjabat tangan lalu diikuti kader PP dan anggota FPI.
Bentrokan kedua kelompok akhirnya bisa didamaikan dengan menyantap bersama sepotong roti yang dihidangkan anggota FPI di markas FPI Sulsel, Jl Sungai Limboto.

Kesalahpahaman FPI dengan PP berawal dari adanya kecurigaan anggota FPI terhadap dua pria berseragam PP datang ke Masjid An Nushrat, masjid Jemaat Ahmadiyah di Jl Anuang, dengan mengendarai sepeda motor.

Saat itu FPI memboikot salat Jumat Jemaat Ahmadiyah. Kedua pria itu kemudian melontarkan kata-kata yang menyinggung anggota FPI. Emosi anggota FPI tersulut. Anggota FPI kemudian memukuli kedua pria itu. Kedua pria itu kemudian membalas. Polisi lalu berusaha melerai.

Kemarin, kejadian itu dibantah Abdurrahman. Ia mengatakan tidak terjadi baku
pukul. Hanya salah paham saja. "Jadi FPI dan Pemuda Pancasila tidak pernah melakukan saling pukul. Itu hanya salah paham karena anggota kami mengira Pemuda Pancasila ingin membela Ahmadiyah, ternyata tidak," bantah Abdurrahman.

Hentikan Aksi

Sumber Tribun di Polrestabes Makassar mengatakan, pascakejadian pada Jumat dan Sabtu, polisi akan mengeluarkan larangan kepada FPI untuk tidak lagi mendatangi markas Jamaat Ahmadiyah.

Sejumlah kapolsek telah dikirimi surat untuk menghentikan sejumlah aksi FPI yang bertentangan dengan hukum.

Sayangnya Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Himawan Sugeha sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi.