Janaedi, adik kandung Talla saat ditemui di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar mengatakan, Talla yang warga Desa Bonto Marannu, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng ini sedang menghadiri acara resepsi perkawinan keluarganya di Jeneponto, bernama Labbang.
Malam itu, di atas rumah panggung beberapa kerabat sedang bermain domino. Sekitar pukul 22.30 Wita, tiba-tiba datang sejumlah aparat berseragam polisi. " Menurut orang di tempat itu, polisi naik ke rumah panggung dan bilang jangan bergerak, setelah itu langsung menembak beberapa kali," kata Junaid.
Ada empat orang yang terkena luka tembak malam itu, dua di antaranya Paccu kena timah pana di atas lutut dan Baso terkena pada bagian pangkal lengan kanan. Junaid menambahkan, usai menembak Talla kemudian diseret polisi turun dari rumah. Polisi yang diduga gabungan dari Polisi Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto ini meninggalkan tempat itu.
Tak ada yang mengetahui alasan penggerebekan dan penembakan itu, kedua orang yang masih dalam keadaan hidup, Talla di bawah ke RSD Bantaeng dan nyawanya tak tertolong. Adapun Umar, menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jeneponto.
Kini, jenazah Talla sedang berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan pengangkatan proyektil peluru di bagian kepala. Korban Talla terkena tembakan pas di belakang telinga di bagian kanan. Sementara Umar
terkena tembakan di bagian tengah dahinya.
